kiling me

Jumat, 13 Januari 2017



LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT
LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF
COGNITION AND PERCEPTION

 

DISUSUN OLEH :

Nama : Faiz setiawan
NPM : 12513508
Kelas  : 4PA15
Tutor : Bhatari Larasati



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
2017

1. Definisi
Menurut Schwartz  (2002) Tip-of-the-Tongue pengalaman adalah salah satu keanehan ilusif dari kognisi manusia. Seperti slip dari lidah, dejavu, dan ilusi visual, TOT mempesona kami dengan kekuatan subyektif mereka, namun, pada saat yang sama, teka-teki kita dengan ketidakmampuan frustasi kami untuk mengambil kata yang diinginkan.
Perasaan yang menyertai dapat diaksesnya item sementara dimana orang - orang mencoba untuk mengingat kembali item-item tersebut (Brown & McNeill, 1966).
Sedangkan bagi Nelson (2000), istilah tip of the tongue (TOT) berarti suatu kognitif dimana seseorang dapat melaporkan fonologi sebagian atau informasi sematik tentang item yang dituju, tapi tidak bisa mengingat kembali seluruh kata yang sudah diingat.
Menurut beberapa tokoh dapat di simpulkan bahwa Tip-of-the-Tongue pengalaman adalah salah satu keanehan ilusif dari kognisi manusia atau suatu kognitif dimana seseorang dapat melaporkan fonologi sebagian atau informasi sematik tentang item yang dapat diaksesnya item sementara dimana orang - orang mencoba untuk mengingat kembali item-item tersebut.
2. Tujuan
Tujuan dari pratikum adalah untuk mendemontrasikan fenomena TOT & memahami penyebab terjadinya fenomena tersebut.
3. Point View
Praktikan mengetahui  fenomena terjadinya TOT dimana saat diberikan stimulus dia ingat mengenai materi tetapi masih meraba saat di beri stimulus atau lupa sama sekali.

4. Pelaksanaan
a. Langkah-langkah
1. Nyalakan Power pada CPU dan Monitor.
2. Masuk user
3. Klik Lab in Cognition CP3yang terletak pada desktop.
4. Klik tip of the tongue
5. Ketik NPM
6. Lalu klik chek
7. Lalu periksa apakah data sesuai dengan data pribadi
8. Setelah benar sklik tombol next
9. Baca materi seditik jika sudah klik next

b. Hasil
Score part 2
Score part 5
80
60



5. Kesimpulan
Praktikan mencoba menembak nama gambar pada part dua dimana sebelumnya part satu di berikan stimulus berupa gambar dan  nama, lalu praktikan di suruh mengahapal gambar tersebut dan mencoba menjawab di sini Praktikan  diberi beberapa clue dan menjawab dengan mengambil kata dari stimulus yang di berikan begitu juga dengan part lima namu bedanya adalah pada part lima tidak diberikan sama sekali stimulus tambahan dan pratikan mendapat nilai part dua yaitu 80 dan part lima  yaitu 60 dimana praktikan nilainya menurun karena ini berkaitan dengan kekuatan subjektif dalam meraba kata/ hapalan  sesuai pula dengan teori Menurut Schwartz  (2002) Tip-of-the-Tongue pengalaman adalah salah satu keanehan ilusif dari kognisi manusia. Seperti slip dari lidah, dejavu, dan ilusi visual, TOT mempesona kami dengan kekuatan subyektif mereka, namun, pada saat yang sama, teka-teki kita dengan ketidakmampuan frustasi kami untuk mengambil kata yang diinginkan.
.












DAFTAR PUSTAKA

Brown, R., & McNeill, D. (1966). The“tip of the tongue” phenomenon. Journal of         Verbal Learning and Verbal Behavior, 5, 325–337.
Nelson, T. O. (2000). Consciousness, self-conscionusness, and metacognition. Conciouness and cognition, 9, 220-223)
Schwartz, B.L.(2002). Tip of the tongue states. Miami : Taylor & Francis Group.



LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT
LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF
IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY






DISUSUN OLEH :

Nama
:
Faiz setiawan
NPM
:
1B514818
Kelas
:
4 PA 08
Tutor
:
Desi Ambar




FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
1.        Definisi
 Dalam buku psikologi kognitif karangan Robert L.solso, Maclin & Maclin (2007) menyebutkan Memori adalah suatu proses aktif yang yang melibatkan sejumlah besar area diotak, dan sejumlah area memiliki fungsi lebih dominan dibandingkan area yang lain. Memori dapat dikategorikan menjadi dua yaitu short term memory dan long term memory setiap kategori tersebut memiliki karakteristik- karakteristik yang berbeda-beda kapasitas memori jangka pendek terbatas pada tujuh items namun kepadatan (density) atau jumlah informasi per item dapat ditingkatkan dengan chunking (seperti menggabungkan sejumlah huruf menjadi kata-kata yang bermakna). Prosedur chunking dalam short term memory memerlukan adanya pengaksesan informasi dari memori jangka panjang. Memori diartikan sebagi proses yang memungkinkan kita untuk melakukan perekaman (encode), penyimpanan (store), dan pada akhirnya menggunakan atau mengeluarkan kembali pengalaman dan informasi (Retrieval).

Menurut  passer dan smith (2004) Memori jangka panjang berfungsi sebagai penyaring (filter), yaitu dalam bentuk memori semantik (semantic memory) dan memori episodik (episodic memory). Memori semantik diartikan sebagai ingatan tentang konsep-konsep yang digunakan untuk mendefinisikan sesuatu. Sementara memori episodik adalah ingatan-ingatan seseorang tentang masa lampaunya. Dua memori ini sama-sama bekerja menyaring dan memilih informasi sehingga akhirnya suatu informasi dapat dimaknai. Pemahaman tentang berbagai jenis memori ini kemudian digunakan untuk mengambarkan struktur kognisi atau struktur pengetahuan manusia.

Solso, maclin & maclin (2007) Sistem memori kita tidak hanya menyimpan informasi, melainkan juga memproses dan mengarahkan informasi tergantung jenis informasi atau derajat kepentingannya, skema-skema organisasi yang berbeda-beda akan dilibatkan dalam memori jangka panjang. Memori jangka panjang dapat dibagi menjadi dua yaitu memori eksplisit dan memori implisit, memori eksplisit dapat diartikan memori yang berada dalam kontrol kesadaran sedangkan memori implisit adalah memori yang berada dalam kontrol ketidak sadaran. Memori eksplisit (explicit memory) mengutamakan dan mengandalkan pengambilan (Retrieval) pengalaman-pengalaman sadar dan menggunakan isyarat (cue) berupa rekognisi dan tugas-tugas recall. Memori implisit (implicit memory) sebaliknya diekspresikan dalam bentuk mempermudah kinerja dan tidak relokasi yang sadar.

2.        Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendemostrasikan bagaimana pola-pola yang berbeda dari encoding dan konteks retrieval dapat menghasilkansuatu disosiasi pada penampakan memory implisit dan eksplisit.
.
3.      Point View
Menurut saya praktikum ini penting untuk membuktikan apakah benar picture superiority effect benar-benar memperlihatkan bahwa bahwa gambar dapat menyimpan kenangan lebih baik dibanding kata-kata dan apakah benar encoding specificity effect memperlihatkan bahwa suatu konteks yang biasanya di kode kan oleh seseorang mempengaruhi seberapa besar kemungkinan kesuksesan mereka.

4.      Pelaksanaan
a.      Langkah-langkah
1)      Klik start
2)      Klik All program
3)      Pilih Lab psikologi
4)      Kemudian pilih Cp3
5)      Pilih lab in cognitive &perception
6)      Pilih experiment
7)      Pilih choose experiments
8)      Pilih materi implisit dan eksplisit memory
9)      Pilih experiment
10)  Pilih start experiment setup
11)  Ubah part study bagian stimuli menjadi “only picture”
12)  Ubah stimulus duration menjadi 1
13)  Ubah bagian interpolates pilih “slinders
14)  Duration diubah menjadi 2
15)  Pada test 1 bagian type of test pilih “free recall”
16)  Bagian response pilih Unlimited
17)  Pada test 2 bagian  type of test pilih “word completion”
18)  Bagian response pilih limited to waktu diubah menjadi 10
19)  Pada test 3 bagian  type of test pilih “picture completion
20)  Bagian response pilih Unlimited  waktu diubah menjadi 10
21)  Klik file
22)  Klik start
23)  Klik without auto logging
24)  Masukan Subject ID “Marsait Ependi” lalu OK
25)  Bagian pertama pada eksperiment ini adalah study, anda akan disajikan gambar, kata (tergantung pilihan anda) ataupun keduanya secara bergantian, pada bagian study menyajikan 42 stimulus didalam nya dan anda diminta untuk memperhatikan gambar benda atau tulisan tersebut.
26)  Bagian kedua adalah Interpolated task ini adalah sebuah tugas sisipan atau pengacau setelah anda belajar pada bagian study.
27)  Setelah itu anda bisa memulai tes, dalam eksperiment ini ada 3 rangkaian yang bisa anda kerjakan dimulai dari test 1 sampai 3
28)  Setelah selesai mengerjakan semua bagian eksperimen
29)  Save di drive D, dengan nama  dan kelas
30)  Pilih file
31)  Pilih exit
32)  Pilih file
33)  Pilih exi

b.      Hasil
            
Test 1
Test 2
Test 3
Pineapple
IIII
IIII IIII IIII
Cycle


Key


Butterfly


Crocodile


Chicken


Pen


Pencil


Elephant


Umbrella



5.         Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum tersebut subjek mendapatkan hasil yang kurang memuaskan pada percobaan pertama dari seluruh gambar yang ditampilkan di test pertama  hanya 10 gambar yang dapat disebutkan kembali oleh subjek, pada test kedua subjek hanya mampu menyusun sebagian kata yang telah disediakan pada test kedua. Sedangkan pada test ketiga subjek berhasil menebak 14 nama gambar yang ada pada test ketiga. Sesuai dengan pendapat Solso, maclin & maclin (2007) Sistem memori kita tidak hanya menyimpan informasi, melainkan juga memproses dan mengarahkan informasi tergantung jenis informasi atau derajat kepentingannya.



Daftar Pustaka

Solso, L. R., Maclin. H. O., & Maclin M. K. (2007). Psikologi Kognitif, edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Passer , M.W., & Smith , R.E.,(2004). Psychology : The Science of Mind and Bahavioral. California: Mc Graw Hill