kiling me

Minggu, 26 April 2015

Matematika dan ilmu alamiah dasar

Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “tumbuhan mata dewa”, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya ilmiah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah  ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah penulis Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri penulis sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan  Mudah mudahan Juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .

Tidak lupa saya ucapkan kepada yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini saya ucapkan terima kasih kepada narasumber bapak andot yang telah sangat membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini dan kepada seluruh teman yang telah membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis ucapkan terima kasih banyak
Tujuan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui maanfat tumbuhan mata dewa
2.      Mengetahui pentingnya alam
3.      Lebih menjaga dan melestarikannya alam
Manfaat dari pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat di jadikan obat diare (kulit dari tumbuhan mata dewa)
2.      Sebagai penyerap polusi udara
3.      Dapat di jadikan lahan bisnis
4.      Pencegah stroke
5.      Sebagai sarana berdoa untuk orang hindu
6.      Senyawa berhasiat untuk meluruhkan lemak badan
Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Penulis ucapkan Terima kasih telah membaca karya ilmiah ini



Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi                              

Bab     I.          pendahuluan
a.      Latar belakang                       
b.      Rumusan masalah                 
c.       Manfaat penelitian                            
d.      Metode penelitian
e.      Lokasi                                                 
Bab II. Telaah pustaka                   
Bab III. Pembahasan                       
a.     Mitologi Mata dewa (genetri)   
b.     Fungsi Mata dewa (genetri)       
c.      Cara menanam mata dewa        
Bab IV. Sumber belajar
a.     Buku                                                 
Bab V. Kesimpulan
a.     Kesimpulan                                     
b.     Saran                                                
Bab VI. Penutup
a.     Daftar pustaka                                           
b.     Lampiran                                         





Bab I.  pendahuluan
1.      pendahuluan
A.      Latar belakang

Tumbuhan mata dewa tidak kita ketahui secara luas baik manfaat dan nama pun mungkin baru kita dengar karena sekarang dalam pembahasan karya ilmia “Tumbuhan mata dewa dengan sejuta manfaat” yang hampir punah karena jarang peminaat yang tidak mengetahui manfaat dari pada tumbuhan mata dewa itu sendiri
Diharapkan dalam pembahasa karya ilmia ini semuanya menyadari bahwa bukan hanya tumbuhan mata dewa saja yang hampir punah tetapi banyak tumbuhan herbal di luar yang tidak kita ketahui dengan manfaatnya yang hampir punah
Saya di sini bersama rekan saya Edwin telah melakukan wawancara terhadap salah seorang pembudidaya tumbuhan mata dewa yakni yang masih jarang peminatnya


B.      Rumusan masalah
Tumbuhan mata dewa(genetri,jenetri),  sekarang ini jarang sekali peminaat karena kurang tahu masyarakat umum mungkin karena itulah tumbuhan mata dewa jarang di minati di daerah cirebon saja menurut narasumber yang kami tanya hanya ada 2 pembudidaya besar yang membudidayakan tumbuhan mata dewa itu sendiri
jawa tengah yang mungkin sudah menyadari manfaat dari tumbuhan mata dewa itu sendiri pembudidayaan mata dewa dikatakan mudah tapi sulit dengan perawatan intensif tumbuhan mata dewa akan dapat di panen
Setelah melakukan penanaman bibit, tanaman mulai berbunga pada usia 2 tahun di panen sekitar 2,4 tahun setelah bibit di tanam  salah satu foto bibit tanaman tumbuhan mata dewa(genetri) di baeah ini :

Kedala yang dialami selama pembudidayaan sebagai berikut         :
1.      Hama tumbuhaan mata dewa ini adalah ulat coklat yang mengerogoti batang muda yang di makan oleh ulat tersebut
2.      Jika tidak dilakukan pemeliharaan secara intensif akan banyak daun atau pucuk bunga yang akan berguguran di karenakan kurangnya pengawasa
3.      Bibit patah karena tak tahan terpaan angin


 Foto tumbuhan mata dewa yang sudah berpokosi menghasilakan buah yang dapat di jual
kisaran harga untuk buah dari mata dewa itu sendiri Biji ganitri(Mata dewa) dikelompokkan dalam 11 nomor, nomor 1-ukuran diameter 5 mm-adalah yang terkecil dan termahal. Nomor berikutnya setiap kenaikan 0,5 mm. Kelas 1-9 dihargai per butir, sedang nomor 10 dan 11 dihargai per kilogram.
Sejak pamornya naik, harga itu tak pernah turun, bahkan terus naik. Pada 1960    harga sebuah biji kelas 1 Rp0,5; sekarang, Rp152. Bandingkan dengan harga biji kelas 10 berukuran 9,5 mm mencapai Rp11.000 per kg; nomor 11 berukuran di atas 10 mm, Rp2.000 per kg. Setiap kenaikan diameter 0,5 mm, harga semakin turun. Harga sebuah biji nomor 9 ukuran 9 mm- Rp10.
                ‘Kelihatannya murah, tapi bila diakumulasikan bisa mencapai jutaan rupiah per pohon,’ papar ayah 3 anak itu. Dari sebuah pohon, biji yang termasuk kelas 1-9 tak sampai 20%. Pada panen perdana ketika pohon berumur 4 tahun, produksi mencapai 350.000 butir. Pekebun memanen buah pada September-Februari.
                Varietas yang dibudidayakan Komari berproduksi ketika berumur 2 tahun; jenis lokal, umur 6-7 tahun. Batang varietas super lebih pendek sehingga memudahkan panen. Jenis super berumur 4 tahun tingginya 4 meter; lokal, 10-15 meter. Nah, jenis super itu lebih banyak menghasilkan biji kelas 1- 9. Dengan jarak tanam 6 m x 6 m, populasi ganitri di lahan 1 ha mencapai 120 pohon. ‘Setengahnya sudah berbuah dan siap panen 2 bulan mendatang,’ kata pria 72 tahun itu.
                Di Desa Dongdong, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Komari bukan satu-satunya pekebun ganitri. Saat ini terdapat 70 pekebun yang membudidayakan pohon anggota famili Elaeocarpaceae itu di Cilacap. Setelah Komari sukses meraup laba besar, mereka ingin mengikuti jejaknya. Rata-rata mereka menanam 2-10 pohon mata dewa alias ganitri di pekarangannya. Dapat di bandingkan bila dengan membuka usaha tumbuhan mata dewa dari segi ekonomis jauh lebih menguntungkan di bandingkan dengan padi,mangga, dll ujar narasumber kami


C.     Manfaat mata dewa (genetri)
Manfaat dari pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat di jadikan obat diare (kulit dari tumbuhan mata dewa)
2.      Sebagai penyerap polusi udara
3.      Dapat di jadikan lahan bisnis
4.      Pencegah stroke
5.      Sebagai

D.   Metode penelitian
Metode yang kami gunakan adalah dengan bertanya kepada narasumber dan di berikan beberapa tambahan dari beberapa sumber yaituh internet yang secara menyeluruh dan buku sebagai acuan
E.    Lokasi
Narasumber    : bapak Andot Rusganda
Desa                : Kubang 
Kecamatan      : Talun
            Kabupaten       : Cirebon

Bab II.        Telaah pustaka
Kami mendapat sumber bacaan dari majalah trubus dan narasumber yang kami wawancara hingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini  sayah ucapkan terima kasih
Bab III.       Pembahasan
a.     Mitologi mata dewa (genetri)
Orang hindu meyakini sebagian besar mata dewa menitik ke bumi, tetesan air mata itu tumbuh menjadi mata dewa yang sekarang ini
b.    Fungsi mata dewa (genetri)
1.      Dapat di jadikan obat diare (kulit dari tumbuhan mata dewa)
2.      Sebagai penyerap polusi udara
3.      Dapat di jadikan lahan bisnis
4.      Pencegah stroke
5.      Sebagai sarana berdoa untuk orang hindu

 Bab IV.               Sumber belajar
a.      Buku
Kami mendapat mengetahui berbagai macam kegunaan serta manfaat dari pada Mata dewa (genetri)seperti yang telah kami sebutkan di atas

Bab v.        Kesimpulan
A.     Kesimpulan
Pohon mata dewa(genetri) adalah salah satu penyerap polusi udara bukan hanya itu saja tapi juga dapat sebagai  sejumah penyakit yang dapat di obati oleh tanaman mata dewa(genetri) Tumbuhan mata dewa yang banyak maanfat tapi jarang peminatnya karena kurang tahu masyarakat

B.      Saran
Diharapkan dari karya ilmia mengenai tumbuhan mata dewa ini yaitu:
1.      Dapat mengetahui maanfat tumbuhan mata dewa
2.      Mengetahui pentingnya alam
3.      Lebih menjaga dan melestarikannya alam
semoga dapat bermaanfaat bagi yang membaca karya ilmia ini

Bab   VI. Penutup
a.     Daftar pustaka                       
http://www.yoga.cilacaponline.web.id/.Copyright © 2009 Jenitri Jogja & MySiteBuilder.com
Ismawan,Bambang dkk,november 2007. Tumbuhan mata dewa. Jakarta:PT. Trubus swadaya




  Lampiran

Taksonomi dan tatanama
Famili : Elaeocarpaceae
Sinonim : Elaeocarpus ganitrus Roxb, Elaeocarpus angustifolta Bl, E. cyanocarpa Maing, E. sphaerica Schum, Ganitrus sphaerocarpa
Nama lokal : Ganitri, genitri, jenitri, Jawa : Sambung susu; Madura : Klitri; Bali : Biji Mala; Sulawesi Selatan : Biji Sima; Bogor : Katulampa, Mata dewa, Mata siwa.

Distribusi dan habitat 
Tempat tumbuh pohon Ganitri pada ketinggian di bawah 1.200 mdpl, terutama pada ketinggian 500–1.000 mdpl. Elaeocarpus merupakan jenis tanaman subtropis. Tanaman ini tumbuh tersebar di Asia Tenggara.
Terdapat kurang lebih 350 spesies tersebar dari Madagaskar, Cina bagian selatan, Nepal, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Australia dan Kepulauan Pasifik. Sekitar 70 % pohon Ganitri ditemukan di Indonesia, dan banyak ditanam di Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor. Penyebaran dilakukan melalui burung, kelelawar serta hewan pengerat.
Kegunaan
Di Indonesia, Ganitri dikenal sebagai pohon pelindung, berfungsi sebagai penghisap polutan. Kayunya dapat digunakan sebagai kayu bangunan, tetapi bila terkena tanah tidak awet. Biji bisa digunakan sebagai sarana peribadatan (tasbih), obat epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi dan penyakit hati. 
Buah Ganitri berkhasiat untuk peluruh lemak badan. 

Deskripsi botani 
Pohon Ganitri dapat mencapai ketinggian 25–30 m dengan diameter 30–40 cm, batang tegak dan bulat berwarna coklat – kelabu dengan warna tambahan (tint) lembayung hingga coklat merah – muda (licht rossigbruin). Bentuk batang menyerupai monopodial. Batang bebas cabang 5–10 m, diameter batang mencapai 20 cm. Kayunya termasuk kelas agak ringan hingga sedang, dengan struktur agak lunak, padat. 
Daun tunggal, tersebar, lonjong sampai lanset, tepi bergerigi meringgit tidak dalam, ujung meruncing, pangkal runcing. Panjang daun mencapai 8-20 cm, lebar 3-6 cm, bertangkai pendek 12 mm dengan pertulangan menyirip. 
Sistem perakaran tunggang.

Diskripsi buah dan benih 
Buah berbentuk bola diameter ±1,5-2 cm. Buah menggantung pada tangkai kecil yang panjang. Kulit buah masak berwarna biru tua sampai ungu. Kecuali selapis tipis daging buah, buahnya hampir seluruhnya terdiri dari biji yang keras. 

Biji-biji Ganitri keras dan awet. Berbentuk bola kadang berbentuk buah pear seukuran biji kopi hingga sekelerang dengan diameter ±1-1,5 cm, warna kulit biji coklat, berukir. Setiap biji memiliki jumlah lekukan atau mukhis yang bervariasi mulai dari 1 hingga 21 lekukan. 
Perkiraan jumlah 1000 butir seberat 740,4551 gram (1351 butir benih/kg). Kadar air rata-rata 12,08 %.

Pembungaan dan pembuahan 
Bunga majemuk, berbentuk malai, terdapat di ketiak daun dengan tangkai bunga ±0,5 cm. Kelopak lonjong, runcing, berwarna hijau pucat atau kemerahan, dari luar berambut. Mahkota berbentuk lonceng, bercangap, berwarna kuning atau putih kehijauan, panjang ±1,3 cm. Tonjolan dasar bunga berambut kasar, bakal buah bentuk telor, berambut rapat; kepala putik tidak melebar.
Musim berbunga mulai pada bulan Oktober  sampai Desember,  muncul buah muda pada bulan Januari dan buah masak pada bulan Maret (ciri buah berwarna biru). Buah berjatuhan biasanya pada bulan April sampai akhir Mei. 
Penyerbukan dilakukan secara alami dengan bantuan lebah.

Panen buah
Panen perdana ketika pohon Ganitri berumur 4 tahun, produksi mencapai 350.000 butir. Pengunduhan atau pegumpulan buah  sebaikya dilakukan pada pertengahan bulan April sampai dengan awal bulan Mei (pada musim kemarau).  

Pengolahan, penanganan buah dan benih
Untuk keperluan penyemaian, buah Ganitri dibersihkan, kemudian dibusukkan lalu biji dikeringkan. 
Untuk keperluan industri, biji Ganitri diawetkan dengan cara buah yang sudah tua direbus selama 2 jam, setelah kulit luar melunak biji dibersihkan dan dijemur selama 18 jam. 

Penyimpanan dan viabilitas
Termasuk jenis orthodoks. Viabilitas dapat dipertahankan sampai beberapa tahun apabila disimpan pada wadah kedap udara, dengan suhu rendah.

Dormansi dan perlakuan pendahuluan 
Kulit biji Ganitri sangat keras, maka  untuk mempercepat perkecambahannya dilakukan dengan cara biji dipendam dalam tanah dan dipanaskan dengan api di atasnya. Atau dengan cara kulit biji diretakkan atau dikerat. 

Penaburan dan perkecambahan 
Pembibitan Ganitri telah dikembangkan dengan cara okulasi untuk memperoleh pohon induk dengan produksi buah berukuran kecil.
Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan memecah biji ganitri untuk mengambil benihnya. 
Biji yang telah berkecambah selanjutnya dipindah dalam polybag dengan media dari campuran tanah, pasir, kompos (3:1:1) atau dapat pula dengan campuran media tanah, pasir, sekam padi (1:1:1). Benih akan mulai berkecambah setelah 4 sampai 6 bulan kemudian. 
Kesehatan 
Hama tanaman Ganitri yang paling sering kita jumpai adalah uret. Hama ini menyerang bagian akar pohon di dalam tanah. Jika terdapat tanda-tanda terserang hama uret segera dilakukan pengendalian dengan melarutkan 1 sendok teh Marshal 25 ST ke 1 liter air. Siramkan larutan tersebut disekeliling batang dan perakaran, selanjutnya sirami terus tanaman dan beri pupuk secukupnya hingga tanaman sehat kembali yang ditandai dengan munculnya pucuk-pucuk baru.
Hama lain yang mengganggu adalah penggerek batang, tetapi hama tersebut hanya merusak sebagian batang atau cabang pohon.






Pendahuluan 

latar belakang
    Cerita adalah suatu karya tulis yang ada di indonesia penulis membuat tulisan di bawah ini berharap bisa menambah pengetahuan mengenai karya tulis yang berupa cerita rakya,mitos dan legenda penulis mengucapkan terima kasih banya kepada yang telah mendukung dalam penulisan makalah ini.

      penulis mengakui tulisan yang penulis tulis belumlah sempurna oleh karena itu penulis mohon saran dan komentarnya jika ada penulisan kata 


Rumusan masalah

1. Pengertian cerita rakyat,mitos, dan legenda
2. membirikan salah satu contoh



Pembahasan


a. Mitos
            Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya.

LEGENDA
          Sebuah kisah sejarah tradisional (atau kumpulan cerita terkait) populer dianggap benar tetapi biasanya berisi campuran fakta dan fiksi. ebuah legenda adalah cerita yang diceritakan seolah-olah itu adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai penjelasan untuk sesuatu atau narasi simbolik. Legenda mungkin atau mungkin tidak versi dijabarkan dari peristiwa sejarah. Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karenanya, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Meski demikian, karena tidak tertulis, maka kisah-kisah tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh berbeda dengan aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat (folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan Mitologi. Namun, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi. Sedangkan legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku kisahnya adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.

CERITA RAKYAT
         Cerita Rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.Sekarang banyak juga Cerita Rakyat yang difilmkan lho dan sisi positifnya Cerita Rakyat jadi semakin terjaga meski kadang ada penambahan jalan ceritanya.

contoh :
cerita yang di ambil di desa tenjolayar, kuningan, jawa barat

Dina jaman pangjajahan walanda mangsa kakawasaan Adipati Raden Brata Adiningrat minangka Adipati kuningan aya hiji dukuhatawa kampung anu tiheula disebut désa turus perenahna di palebah kalér Kabupatén Kuningan. anu dina wayah ituh minangkasirah désana buyut kartam saterusna digantian ku buyut Arta Marta DIBRATA dina wayah Ã©ta désa turus di rubah jadi désatenjolayar anu asalna ti basa sunda nyaéta tenjo anu hartosna nempo sarta layar anu hartosna parahu layar.
Sarta désa tenjolayar sorangan nu nyicinganana ngembang sarta wewengkon anu cukup lega ku kituna pamustunganana mindenglumangsung keributan alatan perebutan hak kakawasaan. Saterusna para sasipuh ngariung pikeun ngamekarkeun wewengkonkasebut sehinga jadi dua nyaéta désa tenjolayar sarta mekarjaya, mekarjaya anu hartosna pemekaran ti tenjolayar
penutup
Dalam pembuatan karya ilmia ini mungkin kurang sempurna, di karenakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu. Maka dari itu, sangatlah di perlukan kritikan-kritikan maupun saran dari rekan-rekan maupun pembaca agar dalam proses pembuatan makalah bahasa Indonesia ini lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Seseorang semoga menjadi bacaan yang berguna bagi paca pembaca sekalian
terimakasih……………………………..

Daftar pustaka
http://lianurbaiti.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-dan-perbedaan-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/






BAB1
Pendahuluan

Latar belakang
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu untuk para pembaca sekalian mengenai pengertian alam semesta , terbentuknya alam semesta, definisi tata surya serta planet,matahari,astroid,komet dan meteor

Makalah ini ada kekurangan dan kelebihanya penulis  mohon saran dan kritiknya


Tujuan
1. mengetahui terbentuknya alam semesta
2. definisi tata surya
3. definisi planet,matahari,astroid,komet dan meteor


BAB2
pembahasan

1.1 Alam semesta
Definisi luas dari alam semesta ditemukan dalam naturae De divisione oleh filsuf abad pertengahan Johannes Scotus Eriugena, yang didefinisikan sebagai segala sesuatu hanya, segala sesuatu yang ada, dan segala sesuatu yang tidak ada. Waktu tidak dipertimbangkan dalam definisi Eriugena's; demikian, definisinya mencakup segala sesuatu yang ada, telah ada dan akan ada, serta segala sesuatu yang tidak ada, belum pernah ada dan tidak akan pernah ada. Definisi ini mencakup segalanya yang tidak diadopsi oleh sebagian besar filsuf di kemudian hari, tetapi sesuatu yang tidak sepenuhnya berbeda muncul kembali dalam fisika kuantum, mungkin paling jelas dalam perumusan jalan-terpisahkan dari Feynman.  Menurut formulasi itu, amplitudo probabilitas untuk berbagai hasil percobaan yang diberikan sangat ditentukan oleh keadaan awal sistem tersebut yang termajukan dari awal ke keadaan akhir. Tentu saja, percobaan hanya dapat memiliki satu hasil, dalam kata lain, hanya satu hasil yang mungkin adalah menjadi nyata di Alam Semesta ini, melalui proses misterius pengukuran kuantum, juga dikenal sebagai runtuhnya fungsi gelombang (namun lihat-banyak dunia hipotesis di bawah ini yang dijelaskan di bagian Multiverse). Dalam hal ini, matematika didefinisikan dengan baik, bahkan yang tidak ada (semua path yang mungkin) dapat mempengaruhi yang akhirnya tidak ada (pengukuran eksperimental). Sebagai contoh khusus, setiap elektron intrinsik identik dengan setiap lainnya, sehingga amplitudo probabilitas harus dihitung memungkinkan untuk kemungkinan bahwa mereka bertukar posisi, sesuatu yang dikenal sebagai simetri tukar. Konsepsi ini merangkul baik Semesta ada dan non-paralel longgar ada doktrin-doktrin Buddhis shunyata dan pengembangan saling bergantung realitas, dan Gottfried Leibniz dengan konsepnya yang lebih modern dari kontingensi dan identitas indiscernibles.


 1.2 Terbentuknya alam semesta 
A.      Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothesis.
Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membantuk planet. 
B.       Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
C.     Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
D.      Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
E.     Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.
F.      Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)
Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang,  membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha dahsyat.  

  • Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari.
  • Matahari adalah bintang yang letaknya paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar 149.600.000 kilometer atau 92,26 juta mil, terbentuk dari komponen gas helium dan hidrogen dan terdiri dari enam lapisan. Matahari merupakan pusat dari tata surya kita. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti planet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
  • Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
  • Asteroid adalah planet-planet kecil yang jumlahnya puluhan ribu, beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit Mars dan Jupiter. Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa planet yang meledak, sebelumnya mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars dan Jupiter. Ada sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah bongkahan-bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk planet pada waktu sistem tata surya terbentuk.
  • Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.
  • Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.



Perbedaan dari anggota sistem tata surya yang disebutkan diatas ialah :
  • Matahari adalah salah satu dari bintang hanya saja paling berbeda dari bintang yang lainnya dalam hal suhu, warna, ukuran, massa, dan komposisi gasnya. Selain itu, hanya matahari sebagai pusat dari tata surya kita.
  • Asteroid dapat dibedakan dengan komet melalui penampakannya, kalau komet memiliki ekor tetapi asteroid tidak memiliki ekor.
  • Meteor tidak memiliki orbit seperti komet, asteroid dan planet. 
  • Kedatangan komet ke bumi dapat diprediksi, tetapi kedatangan dari meteor tidak dapat diprediksi.
  • Bintang dapat memancarkan cahaya sendiri sedangkan planet memantulkan cahaya dari bintang seperti bulan.

penutup

Dalam pembuatan karya ilmia ini mungkin kurang sempurna, di karenakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu. Maka dari itu, sangatlah di perlukan kritikan-kritikan maupun saran dari rekan-rekan maupun pembaca agar dalam proses pembuatan makalah bahasa Indonesia ini lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Seseorang semoga menjadi bacaan yang berguna bagi paca pembaca sekalian
terimakasih……………………………..


Daftar  pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Alam_semesta
http://abdulaziz002.blogspot.com/2013/03/teori-pembentukan-alam-semesta.html
http://wulandew95.blogspot.com/2013/04/perbedaan-anggota-sistem-tata-surya.html




Bab1
Pendahuluan

latar belakang

penulis membuat makalah ini agar para pembaca menambah pengetahuan dalam lapisan planet bumi, kehidupan di bumi yang dibagi dua yaitu biogenesis dan abiogenesis serta rumah kaca untuk pengetahuan umu bagi para pembaca
Makalah ini ada kekurangan dan kelebihanya penulis  mohon saran dan kritiknya

Tujuan
1. mengetahui lapisan bumi 
2. mengetahui kehidupan yang ada di bumi
3. definisi rumah kaca


Bab 2
Pembahasan

A. LAPISAN DALAM BUMI


Secara struktur lapisan dalam bumi, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:


1. Kerak bumi (crush)

Merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

2. Selimut atau selubung (mantle)
 Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.


3. Inti bumi (core)

 Terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
a. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.
b. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.


B. LAPISAN LUAR BUMI
1. Atmosfer
 Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
2. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17 sampai -52. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.

Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta sebagain besar iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogen, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon.
Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan yaitu:

1. Awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km
2. Awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km
3. Awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.


Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :

1. Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.


2. Lapisan Udara Bawah

Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.

3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)

Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.

4. Lapisan Udara Tropopouse

Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara – 46 o C sampai – 80o C pada musim panas dan antara – 57 o C sampai – 83 o C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).

3. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu – 70oF atau sekitar – 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.


 Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:

a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50o C sampai -55o C.
b. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50o C sampai + 50o C.
c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.


4. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar – 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110o C.


5. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:

a. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70o C sampai +50o C .
b. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
c. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o C
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi di lapisan ini.
6. Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal.


B. Asal Mula Kehidupan Di Bumi
Terdapat dua mazhab teori yang mengungkapkan asal-usul kehidupan di bumi yaitu:
1. Teori abiogenist (Generation Spontanin).
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk pana ahli sebelumnya, abad ke 17. pendapat teori ini sedemikian extreme misalnya diyatakan kecobong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat berubah menjadi tikus hanya dalam satu malam.

2. Teori biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup yang lain. Teori ini memiliki bebrapa sub madhab yaitu:
a. Semua kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo). Tokohnya adalah Francisco Redi. Redi membuktikan bahwa ulat dari bangkai berasal dari telur yang meletakkan telurnya dengan sengaja.
b. Semua kehidupan berasal dari jasad hidup sebelumnya. Dengan kata lain, adanya jasad hidup (omne ovoum ex vivum) pelopornya adalah Lazzaro Spalllazani dengan ekspirementasi terhadap kaldu dapat membusuhkan kaldu itu, bila kaldu ditutup rapat setelah memilih maka tidak terjadi pembusukan. Sedemikian jauh sehingga hampir semua ahli biologi sepakat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan, yang kemudian terjadi evolusi organik menjadi evolusi organik menjadi bersel banyak. Lebih lanjut opharin, seorang sarjana rusia mengemukakan hipotesis bahwa terdapat makhluk peralihan dari mahkluk tidak hidup ke mahkluk hidup. Opahrin menegaskan hipotesisnya berdasarkan penelitian ilmu kimia, yakni bahwa tubuh orgnisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Pendapat Opharin ini dikuatkan JBS haldane, sehingga teori keduanya dikenal dengan opharine haldane theory. Dengan asal-mula kehidupan termasuk asal-usul manusia di bumi berdasarkan perspektif Al-Qur'an , akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang teori evolusi dan rekayasa reproduksi menurut Al-Qur'an akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang reproduksi menurut al-Qur'an. Pada bab berikutnya.


C. rumah kaca 


Pengetian
Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit. Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet di tata surya seperti Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun pembahasa penuhnya adalah efek rumah kaca di planet Bumi yang kita tinggali ini. Istilah ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama Jean Baptise Joseph Fourier. Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas. Nah, efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul karena aktivitas manusia.

Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya efek rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.
Karbondioksida
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.
Metana
Gas  Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.
Nitrogen Oksida
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek rumah kaca.
Gas-Gas Lain
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.
Akibat Efek Rumah Kaca
Sudah sejak lama para ilmuwan mengkhawatirkan akibat dari efek rumah kaca karena bisa merusak lingkungan. Salah satu akibatnya yang sudah terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan mengurangi kemampuannya guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Efek rumah kaca sebenarnya tidak selalu buruk dan justru sangat dibutuhkan karena jika tidak ada nantinya bisa mengakibatkan bumi menjadi sangat dingin atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun jika gas-gas yang bisa membuat efek rumah kaca telah berlebihan di atmosfer, akibatnya akan mengakibatkan pemanasan global.
Ada satu cara yang “mujarab” untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah banyak, memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta lima gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi dampak efek rumah kaca.

Penutup
Dalam pembuatan karya ilmia ini mungkin kurang sempurna, di karenakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu. Maka dari itu, sangatlah di perlukan kritikan-kritikan maupun saran dari rekan-rekan maupun pembaca agar dalam proses pembuatan makalah bahasa Indonesia ini lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Seseorang semoga menjadi bacaan yang berguna bagi paca pembaca sekalian
terimakasih……………………………..