kiling me

Sabtu, 17 Desember 2016



   Pengalaman pertama masuk gunadarma 

Haloo perkenalkan saya faiz setiawan lulusan dari sman 5 tambun selatan pengalaman saya pada saat itu setelah saya selesai mengikuti ujian nasional saya tidak tahu mau masuk universitas apa tiba tiba sepucuk surat datang menghampiri rumah saya dan saya mendapatkan beasiswa gunadarma yang greatnya cukup lumayan hehe lalu saya memutuskan untuk pergi menuju kampus universitas gunadarma dan melakukan wawancara dan test kesehatan setelah lulus saya bingung memilih jurusan antara jurusan sastra atau piskologi lalu saya memutuskan untuk masuk psikologi dengan alasan tidak ada pelajaran hitung hitungan haha ternyata salah di psikologi ada pelajaran statistik yang membuat saya pusing haha ya mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur kehidupan harus tetap dijalani walau didepan ada badai menghadang harus kita hadapi setelah menjalani beberapa semester ternyata belajar psikologi itu sangat berguna bagi kehidupan kita contohnya untuk merubah individu mengubah karakter yang agar menjadi individu yg berdampak positif bagi lingkungan sekian pengalaman saya masuk universitas gunadarma 

Minggu, 06 November 2016



Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi
Pada saat ini banyak ilmu yang mengaplikasikan ilmu tersebut dengan ilmu yang lainnya. Misalnya saja ilmu psikologi digabungkan dengan ilmu sosiologi/sosial menjadi psikologi sosial. Begitu juga dengan sistem informasi yang mengaplikasikan ilmunya dengan psikologi, menjadi sistem informasi psikologi.
Di dalam ilmu psikologi saat ini, salah satu yang menerapkan gabungan antara sistem informasi dengan psikologi yaitu dalam bidang perusahaan, khususnya dibidang HRD yang menggunakan sistem informasi untuk menjalankan aktivitasnya dalam menganalisa kinerja karyawan, dan juga dalam bidang psikologi yang saat ini menskoring alat tes sudah menggunakan sistem informasi agar lebih mudah..

    Contoh kasus

Banyak sekali penggunaan sistem informasi terhadap psikologi. Salah satunya pada alat tes, bahkan tes-tes psikologi sebagian besar sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam pengisian testnya.
Ada banyak pula orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Setelah diikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut merupakan salah satu dari test psikologi yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah dipahami. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu valid dan reabilitas mungkin, tetapi ini merupakan salah satu contoh bahwa test psikologi tidak sekolot yang banyak orang bayangkan dan test psikologi mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.

Analisis Kasus
Dari kasus yang telah dijabarkan diatas, dapat saya simpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat canggih dan memudahkan banyak orang untuk mengakses berbagai situs ataupun website yang diinginkan, justru cenderung dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Dan itu merupakan salah satu contoh kasus yang sangat tidak baik, karena mengingat dalam dunia psikologi, untuk mendapatkan alat tes psikologi butuh perjuangan yang sangat panjang dan untuk membeli alat tes tersebut pun sangat mahal harganya, justru disini dimanfaatkan dengan tidak memikirkan hal-hal ataupun kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Apalagi secara umum hasil-hasil dari tes psikologi “palsu” di media sosial tersebut tidak valid dan pastinya orang-orang di media sosial yang menggunakan aplikasi tes psikologi tesebut akan lebih mudah terpengaruh dan mempersepsikan bahwa dirinya seperti apa yang dikatakan pada hasil tes psikologi tersebut. Padahal bagi seorang psikolog, untuk memberitahu bahwa klien memiliki masalah psikologis misalnya, harus melewati berbagai tes dan asesmen ataupun wawancara, sedangkan disini tes psikologi hanya dengan memilih pilihan ganda dan langsung terlihat hasil akhirnya. Dan menurut saya itu tidak baik dan tidak valid, karena akan membuat persepsi yang salah pada orang-orang yang menggunakan tes psikologi di media sosial tersebut.

Solusi Kasus
sebaiknya test psikologi harus dilakukan oleh prefesonal juggment yaitu orang yang ahli dibidang interpretasi test psikologi sebaiknya lulusan s1 psikologi atau magister psikologi s2

Minggu, 09 Oktober 2016


.

Pengertian Sistem informasi
Menurut pengertian dari Wikipedia Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
  
Definisi menurut para ahli
Definisi Sistem Informasi - Menurut Mc leod Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi

 Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan. (Erwan Arbie, 2000, 35)
 Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang salingterkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8




Puspitawati dan Anggadini (2011) mengemukakan bahwa sistem informasi memiliki 
manfaat berikut, yaitu:
 a.menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada 
value chain secara efektif dan efisien
 b.meningkatkan kualitas, mengurangi biaya produksi dan jasa yang dihasilkan serta meningkatkan efisiensi; 
c.meningkatkan kemampuan dalam hal pengambilan keputusan;
 d.menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi 
Puspitawati dan Anggadini (2011:59-60) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga komponen utama yaitu 
input , proses, dan output . Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem dan merupakan pemicu  bagi sistem untuk melakukan proses. Komponen input 
memiliki fungsi berikut, yaitu:a.menangkap data; b.membantu operasi pengkomunikasian data; c.menyediakan berkas permanen untuk analisis masa yang akan datang. Proses merupakan proses mengolah data menjadi informasi. Pemrosesan ini meliputi  penggunaan jurnal dan 
register untuk mencatat data masukan secara permanen dan kronologis. 
Output merupakan hasil suatu proses yang merupakan tujuan dari suatu sistem. 
Output dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam berikut. a.Output langsung diberikan kepada konsumen untuk dikonsumsi;  b.Output dikonsumsi oleh subsistem yang lain dalam sistem yang sama; c.Output dapat dikonsumsi oleh sistem lain atau oleh sistem yang bersangkutan tetapi menjadi tidak berguna ketika dibuang ke dalam 


Daftar pustaka


Mcleod, Raymond, 2001, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, PT. Prenhallindo
Muhyuzir T.D., 2001, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data, Cetakan Kedua, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta


Arbie, E., 2000, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ke-7, Jilid 1, Bina Alumni Indonesia, Jakarta




Puspitawati, Lilis & Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.