Faktor Penyebab Orang Melakukan Plagiat
Plagiat
atau Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karya, karangan, pendapat,
dan sebagainya dari orang lain serta menjadikannya seolah karya, karangan, dan
pendapatnya sendiri. Plagiat merupakan suatu tindakan mencuri hak cipta orang
lain. Orang yang melakukan tindakan plagiat disebut plagiator.
Terdapat beberapa
faktor penyebab seseorang melakukan tindakan plagiat, antara lain :
·
Kesuntukan masa dan tiada idea dalam
menyiapkan sesuatu tugasan
·
Tiada kemahiran dalam melakukan
penyelidikan
·
Sikap mereka yang melakukan plagiat itu
sendiri
·
Kurang pendedahan tentang plagiat dan
undang-undang hak cipta
Beberapa faktor
yang menyebabkan seorang mahasiswa melakukan tindakan plagiat, yaitu :
·
Malas
Mahasiswa menjadi jenuh dan malas
karena selalu dihadapkan dengan tugas yang menumpuk dan deadline tugas yang
hampir bersamaan. Hal ini tentu saja membuat mahasiswa kurang optimal
mengerjakan tugasnya. Tidak jarang mahasiswa
mengerjakan tugas dengan jalan pintas, yaitu melakukan copy paste atau plagiarisme dari hasil pekerjaan teman atau hasil
browsing di internet.
·
Tidak Percaya Diri
Tidak percaya diri juga menjadi
suatu hal yang mendasari seseorang untuk melakukan copy paste. Ketidaksiapan seseorang dalam membuat suatu tugas yang
menyebabkan hal ini dapat terjadi. Maka dari itu, mahasiswa harus menanamkan
rasa percaya diri di dalam diri mereka.
·
Penyalahgunaan Teknologi
Kemajuan teknologi telah
memperkenalkan internet kepada mahasiswa. Dengan menggunakan internet, mahasiswa
mendapatkan kemudahan untuk memperoleh referensi. Tanpa berpikir panjang,
mahasiswa melakukan copy paste tanpa mencantumkan sumber copy-an
dari referensi tersebut. Bahkan tidak jarang mahasiswa mengumpulkan tugas dari
hasil copy paste tanpa adanya
pengeditan terlebih dahulu.
Upaya Mengurangi Tindakan Plagiat
Terdapat beberapa
upaya untuk mengurangi tindakan plagiat, antara lain :
· Menumbuhkan integritas pada diri sendiri
sehingga senantiasa dapat menjaga dan membantu diri dari perbuatan copy paste tanpa menyebutkan sumber
asal.
· Menggunakan software anti plagiarisme. Dengan
menggunakan software ini, maka tindakan atau praktik-praktik plagiarisme akan
terdeteksi.
· Menanamkan moral anti plagiat dalam diri
sendiri. Seseorang harus percaya diri dalam mengerjakan tugasnya. Yang dicari
bukanlah nilai yang baik dalam mengerjakan tugas, melainkan ilmu yang
bermanfaat.
· Memberi penghargaan terhadap karya orang
yang tidak melakukan tindakan plagiat. Hal ini sangat berguna untuk menumbuhkan
rasa percaya diri dalam menciptakan hasil karya sendiri.
·
Tindakan yang tegas bagi para plagiator.
Etika Dalam Penelitian Internet
Etika
penelitian internet merupakan seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan
penggunaan komputer. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus
meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan
dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
Etika
penelitian dengan menggunakan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah”
dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu
memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tidak layak.
Adanya peraturan yang harus dilakukan pada etika dalam
penelitian internet, antara lain:
·
Menghormati martabat subjek penelitian.
Penelitian yang
dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Hak asasi
subjek penelitian harus dihargai dalam melakukan penelitian.
·
Asas Kemanfaatan
Penelitian yang
dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian
boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko atau
dampak negatif yang akan terjadi. Penelitian yang dilakukan tidak boleh
membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
·
Berkeadilan
Dalam melakukan
penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak
asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek harus seimbang.
·
Informed
Consent
Merupakan pernyataan
kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam
penelitian. Aspek utama dalam informed
consent adalah informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent, harus ada penjelasan
tentang penelitian yang akan dilakukan, baik mengenai tujuan penelitian, tata
cara penelitian yang akan dilakukan, manfaat yang akan diperoleh, kemungkinan
resiko yang akan terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
Sumber
· http://salsabilasetiawan.blogspot.com/2014/01/publikasi-online-etika-dalam-penelitian.html